Wednesday, May 2, 2012

HARI PENDIDIKAN NASIONAL

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuZBqIYGO2laXqj7_LIH-pmU60dxhNeDmKuizRSX0M3RqIePUAERou32M9UVDMibb6Dv79oJrF20yBgKd_pI1nHiylGkoAyHNl1JAJL0rfl_xm3cSeH6gTXnSN4pJ2G93W_jSq4hZuJAJ8/s1600/curtharding.com.jpg
Tanggal 2 Mei tahun ini, jatuh pada hari rabu. Pada tanggal ini di Indonesia dikenal sebagai Hari Pendidikan Nasional. Sejarahnya tanggal 2 Mei dijadikan sebagai hari pendidikan nasional, karena pada tanggal 2 Mei, Ki Hajar Dewantara lahir, pada tahun 1899 silam. Beliau adalah salah satu pelopor pendidikan bagi pribumi, di Indonesia.

Saat kita berbicara mengenai pendidikan, hal yang pertama yang ingin saya kedepankan, siapa yang semestinya memberikan pendidikan pertama kali bagi manusia?. Untuk menjawab pertanyaan itu, saya teringat sebuah tulisan di sebuah makam di Westminster Abbey, Inggris.

When I was young and free,
And my imagination has no limits,
I dreamed of changing the world.

As I grew older and wiser,
I discovered the world would not change.

So I shortened my sights somewhat,
And I decided to change only my country,
But it too seemed immovable.

As I grew into my twilight years,
In one last desperate attempt,
I settled for changing only my family,
Those closest to me, but alas,
They would have none of it.

And now as I lay on my deathbed,
I suddenly realize.

If I had only changed my self first,
Then by example I might have changed my family,
From their inspiration and encouragement,
I would then have been able to better my country,
And who knows, I may have been change the world.

Kurang lebih jika di artikan :

Ketika aku masih muda dan bebas berkhayal
Aku bermimpi ingin mengubah dunia
Seiring dengan bertambahnya usia dan kearifanku,
Kudapati bahwa dunia tidak kunjung berubah
Maka cita-citaku itupun agak kupersempit,
Lalu kuputuskan untuk hanya mengubah negeriku
Namun tampaknya
Hasrat itupun tiada hasilnya
Ketika usiaku makin senja
Dengan semangatku yang masih tersisa
Kuputuskan untuk mengubah keluargaku
Orang-orang yang paling dekat denganku
Tapi celakanya
Merekapun tidak mau berubah !
Dan kini,
Sementara aku terbaring saat ajal menjelang
Tiba-tiba kusadari
Andaikan yang pertama-tama kuubah adalah diriku
maka dengan menjadikan diriku sebagai panutan,
mungkin aku bisa mengubah keluargaku
lalu berkat inspirasi dan dorongan mereka
bisa jadi aku pun mampu memperbaiki negeriku
kemudian siapa tahu, aku bahkan bisa merubah dunia .


Lantas, siapa yang semestinya memberikan pendidikan pertama kali bagi manusia?.ORANG TUANYA. Dan sebelumnya jelas, orang tua itu harus belajar terlebih dahulu, bagaimana ilmu dalam mendidik anak dan ilmu pengetahuan secara umum untuk diajarkan kepada anak. Alasannya sederhana, senada dengan tulisan di atas. Saat pembelajaran dimulai dari diri sendiri, seorang pribadi akan dapat jadi pembawa perubahan bagi keluarga disekitarnya. 

Namun ternyata, tidak semua orang tua atau calon orang tua sadar akan hal ini, sehingga lalai dalam mendidik anak atau lalai dalam menyiapkan diri diri untuk menjadi pendidik bagi anaknya. MARI MULAI BERGERAK para orang tua, calon orang tua. Untuk menjadi pendidik terbaik bagi anaknya. Tidak ada kata terlambat untuk memulai perubahan kearah yang lebih baik. Untuk pendidikan di bangsa kita yang lebih berkualitas.

RMR

No comments:

Post a Comment